Isak Haru Tengnga di Balik Hilangnya Tiga Sapi Kesayangan: Pertemuan Singkat Penuh Rindu yang Tak Berkesudahan.

Isak Haru Tengnga di Balik Hilangnya Tiga Sapi Kesayangan: Pertemuan Singkat Penuh Rindu yang Tak Berkesudahan.

 

Sinjai, 3 Agustus 2025 Latenritatta News

Di bawah langit Tellu Limpoe yang teduh, tangisan haru Bapak Tengnga pecah.

Bukan tangisan duka yang selama ini menyelimutinya sejak tiga sapi kesayangannya dicuri, melainkan tangisan haru bercampur rindu yang mendalam.

Setelah berbulan-bulan penantian yang menyiksa, satu dari tiga sapinya—seekor anak sapi jantan—kembali ke pelukannya.

Momen itu, terekam dalam sebuah video, begitu menguras air mata. Bapak Tengnga, dengan wajah penuh kerutan kesedihan, membelai lembut kepala sapi itu. Matanya yang sembab tak henti-hentinya menatap hewan yang pernah ia rawat sejak kecil.

“Hai,.. ke mana saja kamu selama ini?” bisiknya lirih, seolah-olah sapi itu bisa menjawab. Ia cium kepala sang sapi, melepaskan semua kerinduan yang selama ini terpendam.

Perasaan campur aduk antara bahagia, sedih, dan cemas terlihat jelas di wajahnya.

Bahagia karena sapinya kembali, sedih karena dua induk lainnya masih hilang, dan cemas akan nasib mereka.

Kisah pilu ini dimulai pada tanggal 15 April 2024, dini hari. Tiga ekor sapi milik Bapak Tengnga raib dari kandangnya. kejadian di dusun mattoanging desa sao tengnga kecamatan tellu limpoe kabupaten sinjai.

Kerugian yang dideritanya tidaklah sedikit, ditaksir mencapai Rp 28 juta lebih.

Sejak saat itu, hari-hari Bapak Tengnga dipenuhi kesedihan. Ia tak henti-hentinya berdoa, berharap sapi-sapinya bisa kembali.

Dan kini, doanya terjawab sebagian. Didampingi oleh Rumah Curhat Masyarakat (RCM), Bapak Tengnga mengadu ke Mapolsek Tellu Limpoe. Ketua RCM, Mukhawas Rasyid, S.H., M.H., berjanji akan terus mendampingi Bapak Tengnga hingga tuntas.

“Kami akan terus mendukung Bapak Kapolres Sinjai dan jajarannya untuk mengungkap dalang di balik pencurian ini,” ujar Mukhawas.

Ia berharap, pertemuan haru Bapak Tengnga dengan anak sapinya ini bisa menjadi awal yang baik untuk menemukan kedua induk sapi yang masih hilang.

Bagi Bapak Tengnga, momen ini adalah anugerah terbesar. Meski hanya sesaat, pertemuan itu mengobati luka hatinya yang begitu dalam. Namun, isak harunya juga menyimpan sejuta tanya: kapan ia bisa kembali memeluk kedua induk sapi kesayangannya?

Sebuah rindu yang masih menggantung, menanti keadilan dan keajaiban.

 

Pos terkait