Latenritatta news.com
Watampane, 29 januari 2025.
Maraknya tambang illegal dibone makin terang statusnya di lindungi oleh oknum penegak hukum tipiter polres bone sul sel.
Telah diketahui melalui penambang legal HSR menyebut oknum inisial SBR anggota polres bone unit tipiter meminta uang 4 juta rupiah kepada penambang ( legal Hsr ) dengan menjanjikan agar semua penambang illegal dapat di tutup kegiatannya.
Karena HSR merasa bahwa penambang illegal mengganggu stabilitas harga material sehingga Hsr sepakat kalau tambang illegal ditutup dan tidak beroperasi.
Adapun uang 4 juta rupiah perbulan diperuntukan untuk inisial Sbr 2 juta dan kanit tipiter 2 juta.
Disayangkan komitmen Hsr hanya berlangsung 1 bulan membayar saja karena komitmen SBR tidak di indahkan karena nyatanya tambang illegal tetap berjalan dan berproduksi.
Disetiap tambang illegal beroperasi selalu Hsr menyampaikan laporan kepada SBR, namun SBR meminta bukti di fotokan, divideokan dan dikirimkan kepada SBR sebagai bukti, namun setelah semua bukti berupa foto dan video dikirimkan ke Sbr disayangkan tambang illegal tersebut tetap berjalan dan berproduksi.
Dari perbuatan SBR merasa HSR dirinya dimanfaatkan hanya untuk berhitung res mobil tongkang saja berapa mobil lewat, mungkin ada juga bagiannya Sbr tiap ret mobil tongkang disitu kata Hsr.
Sebelum berita ini diterbitkan terlebih dahulu Sbr diberikan hak jawabnya melalui whatshap pribadinya namun hak jawabnya tidak digunakan melainkan diduga atas perbuatanya meminta agar klarifikasi kami dilakukan sama kasat dan kanit, lanjut kasat resk. diklarifikasi memberi keterangan melalui whatshap pribadinya tambang mana mau di tutup, bukannya uda tutup ya bang, kami berkali kali sampaikan untuk di tutup, setiap kami turun kelokasi pasti tidak ada kegiatan itulah fakta kami di lapangan.
Sementara Hsr di klarifikasi mengatakan tambang illegal milik martani tetap berjalan dan berproduksi terus.(*)
