Setelah mencuatnya dugaan penyelewengan dana BOS dan DAK di SMP Negeri 1 Ulaweng, Kabupaten Bone, gelombang protes kini datang langsung dari siswa. Puluhan pelajar SMPN 1 Ulaweng hari ini melakukan unjuk rasa di halaman sekolah sebagai bentuk penolakan terhadap bendahara sekolah, ( Asniwati Nurman ), yang dilaporkan ke pihak berwajib atas dugaan korupsi.
Dengan membawa poster bertuliskan “Terima kasih Kepsekku Telah Membongkar Kasus Korupsi Ini” dan “Tempat Koruptor di Penjara, Bukan di Sekolah”, para siswa menyuarakan kekecewaan dan kemarahan mereka atas kondisi yang terjadi. Aksi ini berlangsung tertib namun penuh semangat, diikuti sorakan dan yel-yel antikorupsi.
Dukungan Mengalir dari Guru, Komite dan Orang Tua
Tak hanya siswa, sejumlah guru dan orang tua murid juga terlihat turut mendampingi aksi tersebut. Komite sekolah pun secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap aksi siswa dan mendesak agar pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bone segera mencopot bendahara yang bersangkutan.
“Kami, orang tua murid, merasa sangat kecewa. Kami titip anak-anak untuk belajar, bukan menyaksikan contoh yang buruk dari pengelola sekolah sendiri. Kalau benar ada penyalahgunaan anggaran, maka harus ditindak tegas,” ujar salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.
Beberapa guru juga menyampaikan sikap mereka, yang menyatakan enggan bekerja sama lagi dengan bendahara sekolah selama kasus ini belum diselesaikan secara hukum. Guru-guru bahkan meminta agar posisi bendahara segera digantikan oleh sosok yang lebih kompeten dan transparan.
Tolak Diajarkan oleh Bendahara
Dalam aksi itu pula, para siswa menyatakan secara tegas bahwa mereka menolak untuk diajar atau dibimbing oleh bendahara sekolah. Mereka meminta kepala sekolah dan Dinas Pendidikan untuk segera mengambil langkah tegas agar proses belajar mengajar tidak terganggu.
“Kami tidak mau diajar oleh orang yang terlibat kasus korupsi. Kami ingin belajar dari orang-orang yang jujur,” ucap salah satu siswa dalam orasinya.
Respon Pihak Sekolah dan Pemerintah
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi. Namun, informasi yang diterima menyebutkan bahwa Dinas Pendidikan Bone akan segera mengirimkan tim investigasi ke SMPN 1 Ulaweng dalam waktu dekat.
LSM LATENRITATTA yang sebelumnya melaporkan kasus ini ke Polres Bone, mengapresiasi aksi siswa dan sikap tegas warga sekolah. “Ini bentuk nyata bahwa pendidikan yang sehat harus dimulai dari lingkungan yang bersih dari korupsi,” tegas Mukhawas Rasyid, Ketua Umum DPP LATENRITATTA.
Situasi di SMPN 1 Ulaweng saat ini tengah menjadi sorotan publik, dan masyarakat berharap aparat penegak hukum bertindak cepat untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan.
